Saat ini ada kecenderungan umum bahwa dengan alasan kepraktisan tak
jarang para ibu menggunakan pampers (popok bayi berdaya serap tinggi)
untuk bayi di bawah lima tahun (Balita)-nya. pemakaian pampers
terus-menerus akan berdampak psikologis yang kurang baik bagi Balita."Penggunaan pampers terus-menerus dapat mengurangi sensitivitas anak
terhadap lingkungan sekitarnya. Kondisi tersebut akan berdampak
psikologis yang kurang baik saat dewasa, seperti ketidakpedulian download terhadap lingkungan dan rasa percaya diri yang kurang."
Lazimnya, Balita akan menangis bila merasa kurang nyaman terhadap perubahan lingkungan atau adanya gangguan fisik seperti basah oleh air kencingnya sendiri.
Dengan pemakaian pampers, Balita membawa pipis bahkan 'pub'-nya kemana-mana tanpa terganggu.
Namun, biasanya pipis di dalam pampers, menyebabkan anak malas ke kamar mandi dan pipis di tempat, dan mental ini kemudian terbawa ketika dewasa.
Karena itu, ia menyarankan sebagai pengganti, lebih baik menggunakan popok kain. "Ini akan merangsang balita lebih peka pada lingkungan, dan penggunaan pampers hanya digunakan dalam keadaan mendesak saja.".
Lazimnya, Balita akan menangis bila merasa kurang nyaman terhadap perubahan lingkungan atau adanya gangguan fisik seperti basah oleh air kencingnya sendiri.
Dengan pemakaian pampers, Balita membawa pipis bahkan 'pub'-nya kemana-mana tanpa terganggu.
Namun, biasanya pipis di dalam pampers, menyebabkan anak malas ke kamar mandi dan pipis di tempat, dan mental ini kemudian terbawa ketika dewasa.
Karena itu, ia menyarankan sebagai pengganti, lebih baik menggunakan popok kain. "Ini akan merangsang balita lebih peka pada lingkungan, dan penggunaan pampers hanya digunakan dalam keadaan mendesak saja.".
0 komentar:
Posting Komentar